tambahnya lagi.
Di sisi lain, suasana di lapangan sungguh berbeda. Bilal Hunaisha, seorang warga Qabatiya, menggambarkan situasi yang mencekam. Baginya, ini jelas bentuk hukuman kolektif.
keluhnya pada AFP. Ia menunjuk tumpukan puing yang sengaja ditabrakkan untuk menutup akses jalan. Sekat itu, bagai simbol, memisahkan mereka dari dunia luar.
Artikel Terkait
Timnas B Valencia Berduka: Pelatih dan Tiga Anaknya Hilang di Tengah Laut Labuan Bajo
Bolsonaro Jalani Prosedur Medis untuk Atasi Cegukan Kronis di Tengah Hukuman Penjara
Dari Hutan Papua ke Mimpi PLN: Perjalanan Sergio di Sekolah Rakyat
Dolfie Palit Resmi Pimpin PDIP Jateng, Dapat Mandat Langsung dari Megawati