Kerja sama dengan beberapa pihak disebutkannya sebagai kunci keberhasilan operasi ini. Mereka adalah Kementerian Luar Negeri, KBRI di Phnom Penh, serta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Tanpa kolaborasi itu, mungkin prosesnya tak akan semulus ini.
Menurut Syahar begitu dia biasa disapa korban-korban ini awalnya terjebak oleh iming-iming manis dari pelaku. Modusnya klasik, tapi selalu mempan.
“Apalagi tadi disampaikan masih ada beberapa TKI kita di sana. Inilah tantangan kita, jadi ya masih banyak yang mudah tergiur, tertipu dengan ini sebenarnya kan awal mulanya modus menipu,” tuturnya.
“Modus menipu yang dipekerjakan dengan gaji yang tinggi segala macam. Tapi akhirnya di sana tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Gajinya juga tidak besar, tidak sesuai dengan janji kerjaannya,” lanjut dia menerangkan.
Pesan untuk masyarakat pun disampaikan: jangan mudah percaya. Imbauan itu mungkin terdengar biasa, tapi bagi sembilan orang yang baru tiba di tanah air, itu adalah pelajaran yang mereka dapatkan dengan harga yang sangat mahal.
Artikel Terkait
Siklon Tropis 96S Mengintai, Legislator Desak Pemerintah Siagakan Infrastruktur
Program Makan Bergizi Gratis Siap Digulirkan Awal 2026, Libur Sekolah Tak Jadi Penghalang
Solar 800 Liter: Rumah Sakit di Gaza Kembali Beroperasi, Tapi Hanya untuk Dua Hari
UIM Buka Suara soal Dosen ASN yang Diduga Ludahi Kasir