Poin terakhir yang ditekankan adalah tentang korupsi. Dengan nada prihatin, Suharyo menyebutnya sebagai luka bernanah, sebuah dosa berat yang merusak sendi-sendi kehidupan.
"Mengenai korupsi, dengan hati yang pedih Paus Fransiskus menulis begini," tutur Suharyo, "'luka-luka bernanah akibat korupsi merupakan dosa berat yang berteriak keras ke surga. Karena luka itu merongrong data-data kehidupan pribadi dan masyarakat.'"
Ia kemudian menambahkan penekannya sendiri. Korupsi, katanya, benar-benar membutakan manusia.
"Iya, korupsi membuat kita tidak mampu melihat masa depan dengan harapan. Keserakahan yang zalim itu menghancurkan harapan kaum lemah, menginjak-injak orang yang paling miskin di antara mereka. Pada dasarnya, ini adalah skandal publik yang sangat berat."
Pesan-pesan keras itu menggema di bawah langit-langit gereja yang tinggi. Sebuah wejangan yang tak hanya untuk direnungkan, tetapi mungkin juga untuk ditindaklanjuti.
Artikel Terkait
Tabrakan di Persimpangan Sentul, Tiga Orang Terluka
Di Tengah Hujan, Paus Leo XIV Serukan Perdamaian untuk Gaza dan Dunia
Macet Parah 8 Kilometer Hantui Jalur Cipali di Hari Natal
Ragunan Buka Lebih Awal dan Tutup Lebih Sore Saat Libur Nataru