Karena rem tak terinjak dan perpindahan gigi tak berhasil, pilihan terakhir yang tersisa adalah membanting kemudi. Gilang memutar stir ke kiri dengan harapan bisa mengendalikan bus. Namun, semuanya sudah terlambat.
"Tidak keburu sehingga yang bersangkutan mengambil manuver selanjutnya itu membanting stir ke arah kiri," kata Syahduddi, "namun kendaraan sudah terlanjur oleng ke sisi sebelah kanan."
Menurut penuturan polisi, ada faktor lain yang turut berperan: ketidaktahuan sopir. Gilang ternyata belum paham betul medan jalan di lokasi kejadian. Baru dua kali ia mengemudikan bus tersebut.
"Pengakuannya belum memahami karakter jalan yang ada di sekitar TKP," ungkap Syahduddi.
Bayangkan saja, saat tiba di tikungan yang menjadi TKP itu, ia langsung terkejut. Reaksi spontannya ternyata tak cukup untuk mencegah malapetaka.
Artikel Terkait
Bencana Belum Usai, Status Darurat Bener Meriah Diperpanjang Hingga Akhir Tahun
Polres Serang Sulap Lahan Tidur 438 Hektar Jadi Kebun Jagung
Insiden Serempetan di Pela Mampang Berujung Pengeroyolan, Pelaku Masih Buron
Prabowo Pimpin Rapat dari Bogor, Bahas Kampung Haji hingga Pemulihan Sumatera