Di tengah situasi sulit pasca-bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, muncul seruan untuk mengesampingkan segala perbedaan. Ahmad Iman Sukri, Ketua Bidang Komunikasi Informasi Teknologi DPP PKB, secara tegas meminta semua pihak menghentikan saling tuding. Baginya, saat ini bukan waktunya mencari siapa yang salah.
Yang jauh lebih penting adalah bagaimana semua elemen bergerak bersama.
"Persatuan dan gotong royong menjadi dua kata kunci dalam penanganan bencana di Aceh, Sumbar dan Sumut, bukan malah saling melemahkan," tegas Ahmad kepada para wartawan, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, semangat gotong royong sejatinya adalah warisan leluhur bangsa Indonesia. Nilai inilah yang justru harus dihidupkan kembali, terutama dalam situasi darurat seperti sekarang. Bukan cuma soal bantuan materi, tapi lebih pada semangat kebersamaan.
"Nilai gotong royong menjadi bagian dari identitas budaya kita. Ia melambangkan solidaritas, kepedulian, dan kebersamaan. Untuk penanganan pasca-banjir di Sumatera dan Aceh dibutuhkan gotong royong, semua elemen bergerak, tidak saling melemahkan," tuturnya lagi.
Sayangnya, di era sekarang, konsep mulia itu perlahan mulai memudar. Padahal, sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi DPR, Ahmad melihat justru di situlah kekuatan kita. Gotong royong bisa menjadi perekat di tengah masyarakat yang terkadang terpecah.
"Melemahkan bukan konsep bangsa ini. Menumbuhkan rasa kekeluargaan dan persatuan di tengah masyarakat itu baru konsep kita," katanya dengan nada menegaskan.
Artikel Terkait
Maruf Amin Resmi Mundur dari Dewan Syuro PKB, Lanjutkan Uzlah dari Ranah Publik
Panglima TNI Putar Roda 187 Pati, Jabatan Strategis Berganti Tangan
Kebakaran Petambura: 108 Warga Kehilangan Rumah, Dokumen Penting Ludes Terbakar
DKI Jakarta Kirim 27 Ton Bantuan untuk Korban Banjir di Sumatera