Rupanya, proses penggeledahan belum berakhir. Budi menyebut kegiatan ini masih akan berlanjut ke titik-titik lain hari ini, meski ia enggan merinci lokasi spesifiknya. "Hari ini kegiatan penggeledahan masih akan berlanjut ke titik-titik berikutnya," tuturnya singkat.
Ade Kuswara Kunang sendiri pertama kali terjaring dalam OTT KPK pada Kamis (18/12). Posisinya sebagai bupati tak menyelamatkannya dari penetapan sebagai tersangka. Dugaan kuat, ia menerima uang ijon proyek yang nilainya fantastis: Rp 9,5 miliar.
Tak hanya Ade, KPK juga menjerat ayahnya, HM Kunang, dan seorang pihak swasta bernama Sarjan (SRJ) sebagai tersangka dalam kasus yang sama.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, membeberkan lebih detail. Proyek yang dimaksud rencananya baru akan digarap tahun depan. Uang sebesar itu disebut sebagai uang muka atau jaminan.
"Total ijon yang diberikan oleh SRJ kepada ADK dan HMK mencapai Rp 9,5 miliar," kata Asep. "Pemberian uang dilakukan dalam 4 kali penyerahan melalui para perantara."
Usai resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Sabtu (20/12), Ade sempat menunjukkan penyesalan. Saat digiring menuju mobil tahanan, ia menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Sebuah adegan yang kini menjadi bagian dari narasi panjang kasus suap ini.
Artikel Terkait
Kapolri Turun ke Stasiun Senen, Tinjau Langsung Arus Mudik Nataru
Korlantas Turunkan Drone dan Scanner Laser untuk Ungkap Misteri Kecelakaan Maut Semarang
Helibox Bantuan TNI Dituding Kosong, Ini Penjelasan Teknis di Baliknya
Buaya Besar Menggemparkan Warga di Sawah Bantargebang