Riset dari BRI Research Institute pada 2023 menunjukkan perubahan yang signifikan. Sebagian besar nasabah Mekaar mengalami peningkatan ketahanan keuangan. Dulu, tabungan mungkin cuma cukup untuk satu dua minggu kalau usaha sepi. Sekarang, tak sedikit yang mampu bertahan hingga satu atau dua bulan. Perubahan ini datang dari kebiasaan baru: mengatur pemasukan dengan lebih cermat, memilah prioritas belanja, dan menyisihkan dana dengan cara yang lebih terencana.
Di sisi lain, upaya penguatan terus digenjot lewat Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU). Di sini, para ibu dilatih soal literasi keuangan, manajemen usaha, hingga pemanfaatan digital. Bagi banyak peserta, ini pengalaman pertama mereka belajar mencatat transaksi, menyesuaikan produk dengan selera pasar, atau sekadar memanfaatkan media sosial untuk jualan.
Perspektif mereka pun jadi terbuka. Usaha yang biasanya dijalankan sekadarnya, mulai dilihat dengan cara yang lebih terstruktur untuk dikembangkan pelan-pelan.
Dalam semangat Hari Ibu, upaya pendampingan seperti ini sebenarnya bentuk apresiasi nyata. Perjuangan para ibu prasejahtera kerap tak terdengar gaungnya. Mereka bekerja keras di balik layar, menjalankan peran rangkap sebagai pengusaha dan penjaga ketahanan keluarga.
Intinya, dengan dukungan yang berkelanjutan, mereka diberi ruang untuk tumbuh. Ruang untuk lebih percaya diri, dan akhirnya, bisa melangkah lebih kuat. Baik itu di balik meja usaha, maupun di dalam rumah mereka sendiri.
Artikel Terkait
Lavrov dan Venezuela Kecam Aksi AS di Karibia, PBB Siap Gelar Sidang Darurat
Italia Tegaskan Komitmen di Lebanon Meski Misi PBB Berakhir
Arus Kendaraan ke Merak Meningkat Jelang Libur Natal
Delapan Rumah Ludes Dilahap Si Jago Merah di Grogol Petamburan