"Saya kira ini adalah suatu hal yang positif," ucap Sudaryono tentang peran asosiasi.
Dia menambahkan, "Era Presiden Prabowo sekarang ini adalah era swasembada pangan. Kebutuhan pangan, sektor pertanian, dan peternakan akan dibereskan. Jadi ini saya kira positif."
Anggota APPSI sendiri bukanlah pemain baru. Mereka adalah pelaku lama yang sudah lama dibina pemerintah. Pembentukan asosiasi, dalam pandangan Wamentan, justru mempermudah langkah selanjutnya. Proses koordinasi menjadi lebih ringkas dan efektif.
"Ini kan orang-orang lama. Sebelum ada APPSI mereka sudah aktif dibina oleh pemerintah, kemudian mereka membentuk asosiasi yang lebih memudahkan kita untuk koordinasi," ungkapnya.
Rakernas APPSI 2025 sendiri jadi momentum konsolidasi yang penting. Peternak dan penggemuk sapi dari berbagai daerah berkumpul di Bogor. Dengan tema peningkatan produktivitas dan kesejahteraan menuju ketahanan pangan, forum ini menjadi ruang dialog yang vital. Isu-isu lapangan dibahas, solusi dicari bersama.
Kehadiran Wamentan di sana bukan tanpa arti. Itu adalah penegasan komitmen Kementerian Pertanian untuk bekerja sama. Agenda swasembada pangan, pada akhirnya, membutuhkan sinergi. Pemerintah punya kebijakan dan program, tapi eksekusi di lapangan bergantung pada para pelaku usaha. Dan itulah mengapa kemitraan ini disebut strategis.
Artikel Terkait
Italia Tegaskan Komitmen di Lebanon Meski Misi PBB Berakhir
Arus Kendaraan ke Merak Meningkat Jelang Libur Natal
Delapan Rumah Ludes Dilahap Si Jago Merah di Grogol Petamburan
Macet Parah Landa Tol Cikampek, Solar di Rest Area KM 39 Habis