Bau menusuk langsung tercium begitu melintas di kolong flyover Ciputat, Tangerang Selatan. Bukan bau biasa, melainkan aroma busuk yang berasal dari tumpukan sampah menggunung di trotoar. Sampah rumah tangga, potongan kayu, bahkan kasur bekas, menumpuk begitu saja hingga ketinggiannya hampir menyamai pagar pembatas jalan. Pemandangan yang sama memprihatinkan juga terlihat berjajar di sepanjang jalur dari Ciputat menuju Pamulang, dengan kantong-kantong plastik hitam berserakan. Warga yang melintas jelas-jelas kesal.
Menanggapi kondisi itu, Ketua DPRD Tangerang Selatan Abdul Rasyid tak bisa tinggal diam. Dia mendesak pemerintah kota untuk segera bertindak mengangkut sampah-sampah yang sudah mengganggu itu. Menurutnya, penumpukan yang berlarut-larut pasti akan menimbulkan dampak serius.
Di sisi lain, Abdul Rasyid juga menyampaikan permintaan maafnya kepada warga. Dia mengakui bahwa ketidaknyamanan ini adalah masalah yang serius dan butuh penyelesaian cepat.
Persoalannya, kata Abdul, tidak sesederhana hanya mengangkut sampah hari ini. Akar masalahnya ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang sudah kelebihan muatan. Kapasitasnya tidak lagi memadai untuk menampung sekitar 1.100 ton sampah yang dihasilkan Tangsel setiap harinya.
"Cipeucang sudah tidak mungkin menampung semuanya. Daya tampungnya jauh di bawah angka itu," jelasnya.
Artikel Terkait
Operasi Pencarian Ipda Angga Dihentikan Setelah 15 Hari Tanpa Jejak
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus Usut Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Kebakaran Hanguskan Kios Buah di Pasar Induk Kramat Jati
30 Ton Bantuan UEA Tiba di Medan, Disambut Harapan Kerja Sama