Kisah pilu Alvaro bermula delapan bulan lalu. Dia dilaporkan hilang pada 6 Maret 2025. Yang membuatnya makin menyayat hati, pelaku penculikan dan pembunuhannya adalah ayah tirinya sendiri, yang berinisial AI. Motifnya didasari rasa cemburu buta, dengan tuduhan tak berdasar bahwa ibu Alvaro yang juga istrinya berselingkuh.
Setelah berbulan-bulan tanpa titik terang, terobosan akhirnya datang. Pada Jumat (21/11), polisi berhasil mengamankan AI. Dalam pengakuannya, pria itu mengisahkan bagaimana ia membawa Alvaro pergi dari masjid tempatnya mengaji di Bintaro, Jakarta Selatan. Tiga hari setelah pembunuhan itu terjadi, jasad korban dibuangnya ke wilayah Tenjo, Bogor.
Namun begitu, tragedi ini belum berakhir. Saat berada di ruang konseling Polres Metro Jaksel, AI nekat mengakhiri hidupnya.
Di sisi lain, Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk transparansi. Kabid Humas, Kombes Budi Hermanto, dalam jumpa pers di Polres Jaksel pada Senin (24/11/2025), menyatakan bahwa proses penyelidikan dilakukan dengan menganalisis laporan dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
"Kasus ini menjadi perhatian besar masyarakat dan penting bagi kami untuk menyampaikan informasi yang akurat, terverifikasi, dan transparan," tegas Kombes Budi.
Artikel Terkait
Pemerintah Usul Hapus Hukuman Minimal untuk Kasus Narkotika Ringan
Blender dan Api Hanguskan Bukti Narkoba serta Uang Palsu Rp 295 Juta di Pandeglang
Atase 7 Negara Hadir dalam Apel Akbar Polri, Bahas Strategi Penanganan Unjuk Rasa
Motor Honda Genio Tertinggal Dua Hari di Ciputat, Ternyata Pemiliknya Lupa Bawa Pulang