Israel menghalangi pengiriman jarum suntik untuk vaksinasi anak dan persediaan susu bayi ke Gaza. Larangan ini dikonfirmasi langsung oleh UNICEF dalam pernyataan resmi pada Selasa (12/11).
Badan PBB tersebut mengungkapkan bahwa pembatasan ini menghambat upaya penyaluran bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza yang paling membutuhkan. Akses terbatas terhadap perlengkapan medis dasar mengancam kelangsungan program kesehatan masyarakat di wilayah konflik.
Program vaksinasi massal UNICEF di Gaza terus berjalan meskipun menghadapi kendala logistik serius. Inisiatif kesehatan ini dijalankan selama masa gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang masih rentan terhadap perubahan situasi.
UNICEF mengidentifikasi kebutuhan kritis berupa 1,6 juta jarum suntik steril serta unit pendingin bertenaga surya untuk penyimpanan vaksin yang tepat. Permohonan izin masuk untuk peralatan medis ini telah diajukan sejak Agustus melalui prosedur bea cukai Israel.
Juru bicara UNICEF Ricardo Pires menjelaskan bahwa pihak Israel mengkategorikan perlengkapan medis sebagai barang dwiguna. Klasifikasi ini menyebabkan proses inspeksi menjadi lebih ketat dan memakan waktu, padahal kebutuhan masyarakat Gaza bersifat mendesak.
Artikel Terkait
Amien Rais Sebut Reformasi Polri Prabowo Hanya Kosmetik, Ini Buktinya
Proyek Drainase Dr. Soepomo Picu Kemacetan & Bahaya bagi Pejalan Kaki
Mahfud MD Buka Suara Soal Penetapan Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Perjanjian Pertahanan Indonesia-Australia: Prabowo & Albanese Perkuat Keamanan Kawasan