Dave mengakui bahwa game online sebenarnya dapat menjadi media untuk mengasah kreativitas dan kemampuan anak. Namun, ia mengingatkan agar kemajuan teknologi ini tidak justru berbalik merusak generasi muda Indonesia.
Ia mendorong pemerintah untuk segera menyusun regulasi khusus yang mengatur penggunaan game online dan media sosial pada anak-anak. Pengaturan ini diperlukan untuk menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi dengan perlindungan terhadap perkembangan generasi muda.
Arahan Langsung dari Pemerintah
Kebijakan pembatasan game online ini sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi atas nama Presiden Prabowo Subianto. Dalam pernyataannya, Prasetyo mencontohkan game PUBG sebagai salah satu game yang memerlukan pembatasan.
Alasannya, game tersebut menampilkan berbagai jenis senjata dan adegan kekerasan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi generasi muda. Pemerintah berencana untuk mencari solusi terbaik dalam menangani pengaruh game online sambil tetap mempertimbangkan perkembangan teknologi.
Artikel Terkait
PCNU Sintang Galang Rp17 Juta untuk Korban Banjir di Tiga Provinsi
Hening di Pelabuhan Lampulo: Nelayan Aceh Berhenti Melaut untuk Kenang Tsunami
Balig: Titik Awal Tanggung Jawab Syariat dalam Kehidupan Muslim
Atalia Praratya Berdoa di Tahun Baru, Sementara Isu Ridwan Kamil-Aura Kasih Masih Membara