Dampak dan Solusi
Berdasarkan penelitian, sekitar 98% pelaku LGBT dewasa adalah mantan korban liwath pada masa sekolah. Korban liwath berpotensi besar menjadi pelaku di kemudian hari.
Untuk memutus mata rantai ini, diperlukan:
- Kewaspadaan orang tua terhadap pola kedekatan tidak wajar antara pengajar dan siswa
- Transparansi sekolah dalam menangani kasus LGBT
- Terapi bagi pelaku untuk kembali ke fitrah
Sekolah Islam yang Transparan
Sekolah Islam yang baik justru yang terbuka tentang kasus LGBT di lingkungannya. Contohnya kasus di Surabaya dimana sekolah tegas mempolisikan staf pengajar pelaku dan menginformasikan ke semua wali murid untuk mencari korban lainnya.
Penutup
Mari bersama memutus lingkaran setan LGBT dengan meningkatkan kewaspadaan dan mendukung terapi bagi pelaku yang ingin sembuh. Para pelaku LGBT umumnya adalah mantan korban yang putus asa untuk sembuh.
Jazaakumullahu khayran
Wa Baarakallahu Fiikum
Akhuukum Fillah
Dr (c) Ir. Abu Musa al-Fadaniy S.Kom., M.MT
(Pengelola Sekolah Gratis Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah & Rumah Qur'an Gratis Sahabat Tauhid)
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kapolri Sebut Pelaku Diduga Terpapar Konten Radikal dan Neo-Nazi
Kapolri Konfirmasi Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta adalah Siswa Sekolah Tersebut
KPK OTT Ponorogo: Bupati Sugeng Setyo Purnomo dan 12 Lainnya Diamankan dalam Dugaan Suap
Ledakan Masjid SMAN 72 Kelapa Gading: Kapolri Ungkap Temuan Serbuk Peledak