Dukungan serupa disampaikan I Gede Nandya Oktora, akademisi dan dosen Manajemen Universitas Udayana Bali. Menurutnya, bangsa yang besar tidak boleh melupakan jasa para pemimpin terdahulu, termasuk Soeharto yang dikenal sebagai bapak pembangunan nasional.
"Yang jelas, kita tidak boleh melupakan sejarah dan jasa beliau," tegas Nandya.
Proses Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional
Usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto sebelumnya disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia kepada Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil mengungkapkan bahwa Partai Golkar secara resmi telah mengajukan Soeharto sebagai calon pahlawan nasional melalui mekanisme rapat DPP partai.
Pada 5 November 2025, Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengonfirmasi telah menyerahkan 49 nama calon pahlawan nasional kepada Presiden Prabowo, dengan Soeharto termasuk di dalam daftar tersebut.
Artikel Terkait
Din Syamsuddin Usul Jalan Tengah & Wasatiyyat Islam untuk Atasi Krisis Global di World Peace Forum 2025
PHK Massal PT GKP: 500 Karyawan di Pulau Wawonii Kena PHK, Dampaknya pada Ekonomi Lokal
7 Alasan Tegas Menolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Tinjauan Marhaenisme
Mengapa Purbaya Yudhi Sadewa Diam Soal Utang Whoosh? Ini Makna Politiknya