"Kolor aja saya diambil. Foto keluarga pun enggak tersisa," ungkap politisi yang dijuluki "Crazy Rich Tanjung Priok" ini. Ia menegaskan bahwa kehilangan foto keluarga sangat menyakitkan karena bernilai emosional, bukan sekadar materi.
Trauma dan Kekecewaan Sang Anggota DPR
Kasus penjarahan rumah Ahmad Sahroni ini menyita perhatian publik. Ia mengaku mengalami trauma berat dan kehilangan rasa aman di rumah sendiri. Saat kejadian, sekitar delapan orang dilaporkan terjebak di dalam rumah dan hanya bisa bersembunyi.
Usai kejadian, Sahroni meluapkan kekecewaannya melalui unggahan media sosial. Ia menyindir keras para pelaku penjarahan. "Saya alhamdulillah tidak korupsi. Tapi rumah ini dianggap duit rakyat. Saya yakin, orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nunggu sembako juga," tulisnya di Facebook.
Unggahan tersebut viral dan menuai beragam tanggapan dari netizen. Bagi Sahroni, komentarnya itu adalah luapan kekecewaan sebagai manusia biasa yang menjadi korban. "Orang suka bilang, pejabat itu kebal. Sekarang lihat, bahkan saya pun bisa jadi korban," katanya.
Penyelidikan Kepolisian Masih Berlangsung
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus penjarahan rumah Ahmad Sahroni. Belum ada keterangan resmi mengenai total kerugian maupun dalang di balik aksi massa ini. Masyarakat sekitar Tanjung Priok pun masih membicarakan peristiwa yang menghebohkan tersebut.
Artikel Terkait
Tuntutan Dipangkas, Kakek 75 Tahun Menangis di Kursi Pesakitan
Megawati Murka: Buzzer hingga Bantuan Mi Instan Dikecam di Tengah Kisah Lapangan
Minyak dan Darah: Sumber Daya yang Menggerus Perdamaian di Timur Tengah
Pemuda Gorontalo Diciduk Usai Video Mesum dengan Siswi SMP Viral