Wonomulyo: Potret Kampung Jawa di Sulawesi yang Masih Lestari Hingga Kini

- Senin, 27 Oktober 2025 | 08:06 WIB
Wonomulyo: Potret Kampung Jawa di Sulawesi yang Masih Lestari Hingga Kini

Kampung Jawa di Tanah Mandar: Mengenal Sejarah dan Budaya Wonomulyo

Kecamatan Wonomulyo di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dikenal dengan sebutan "Kampung Jawa di Tanah Mandar". Wilayah ini memiliki keunikan tersendiri, dimana 71,43% nama desa dan kelurahannya menggunakan bahasa Jawa, menandakan jejak budaya Jawa yang masih kuat hingga saat ini.

Desa-Desa Bernuansa Jawa di Wonomulyo

Kecamatan Wonomulyo terdiri dari 1 kelurahan dan 13 desa. Sepuluh di antaranya memiliki nama berbahasa Jawa dengan makna filosofis yang dalam:

  • Wonomulyo: berarti "hutan yang membawa kemuliaan"
  • Sidadadi: bermakna "sudah tercapai atau terwujud"
  • Bumimulyo: harapan akan "tanah yang memberikan kemuliaan kehidupan"
  • Bumiayu: "tanah atau wilayah yang elok"
  • Campurjo: tempat percampuran interaksi sosial yang ramai
  • Kebonsari: tempat yang makmur
  • Sidorejo: "sudah tercapai kemakmuran"
  • Sugihwaras: harapan akan keberuntungan ekonomi dan kesehatan
  • Sumberjo: harapan menjadi pusat keramaian
  • Wirasatama: harapan menjadi teladan dalam perbuatan
  • Arjosari: tempat yang aman dan indah

Kehidupan Budaya Jawa yang Masih Lestari

Budaya Jawa masih sangat terasa di Wonomulyo. Di Desa Sidorejo, komposisi penduduknya terdiri dari 40,80% suku Jawa, 25,13% suku Mandar, 20,46% suku Bugis, dan 8,46% suku Makassar. Bahasa Jawa masih digunakan dalam percakapan sehari-hari di Kelurahan Sidodadi, sementara pertunjukan ketoprak, wayang, dan campursari masih sering dipentaskan.

Desa Bumiayu bahkan menjadi tuan rumah Festival Kampung Jawa 2023, menunjukkan kuatnya identitas budaya Jawa di wilayah ini. Di Desa Sugihwaras, keturunan suku Jawa masih mempertahankan tradisi dan bahasa leluhur mereka. Proses akulturasi dengan budaya lokal juga terjadi, menciptakan dialek khas Jawa-Mandar yang unik.


Halaman:

Komentar