Regenerasi Keraton Yogyakarta: Sri Sultan HB X Tegaskan Kesetaraan Gender Berdasarkan Konstitusi
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan pandangan penting mengenai regenerasi kepemimpinan di Keraton Yogyakarta. Pernyataan ini disampaikan dalam Dialog Kebangsaan untuk Indonesia Damai yang digelar di Sasono Hinggil Dwi Abad, Yogyakarta, pada Minggu (26/10).
Keterbukaan Demokrasi di Yogyakarta
Sri Sultan memulai pembicaraan dengan menyoroti ruang demokrasi yang selalu terbuka di Yogyakarta. Hal ini menarik mengingat Yogyakarta merupakan sebuah kerajaan yang seringkali diasosiasikan dengan sistem feodal. Beliau menanggapi anggapan tersebut dengan tegas.
"Banyak orang bertanya, 'Yogya kan feodal, kerajaan, kenapa demokrasinya tinggi?' Saya anggap mereka belum paham. DIY adalah bagian dari Republik Indonesia," jelas Sultan Hamengku Buwono X.
Kesetaraan Gender dalam Regenerasi Keraton
Sultan lebih lanjut mengklarifikasi posisinya mengenai kemungkinan perempuan dalam proses regenerasi kepemimpinan Keraton Yogyakarta. Beliau menyatakan bahwa tidak ada aturan di keraton yang melarang hal tersebut.
Artikel Terkait
Misteri 7 Menit di Louvre: Begaimana Pencuri Beraksi dan Diciduk Usai Curi Harta Rp 1,5 Triliun?
Desak Menag Copot Ainul Yakin, Ulama Bongkar Alasan Mencengangkan di Balik Ancaman Gorok Leher
Momen Bersejarah! Prabowo Hadiri KTT ASEAN-Jepang, Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11
MUI Kecam Acara Peresmian Masjid di Temanggung yang Tampilkan Biduan, Ini Kata Mereka