"Kemungkinan di luar-luar saja sih yang membuat isu, mengarang cerita," ungkap Menpar terkaya di era Kabinet Merah Putih ini.
Lebih lanjut, Menpar Widi justru tak merasa isu tersebut menyerang dirinya.
Ia justru menyoroti isu tersebut mengarah pada kondisi air yang bersih masih diragukan oleh masyarakat.
"Kalau saya harus nginap di hotel karena acara pagi, saya juga menginap di hotel sekalian me-review. Semua hotel itu juga ada air bersih dong, Mas," serunya.
"Bagi saya isu itu bukan pada diri saya, karena saya melihat kalau ada isu harus mandi air galon, berarti hotel-hotel di Indonesia tidak ada air bersih dong?" lanjutnya.
"Nyatanya tidak begitu?" ucap Helmy Yahya mempertegas.
"Tidak begitu, Jadi itu mencoreng nama baik hotel-hotel di Indonesia. Jadi saya harus luruskan tidak ada saya harus mandi air galon, itu hanya karangan saja," sahut perempuan kelahiran Singapura tersebut.
Ia mengaku tak tersinggung atau marah dengan tudingan yang sempat menghebohkan publik ini.
"Kan itu udah jadi risiko jadi pejabat publik. Biasa itu kritikan, selama itu bukan dari kinerja saya. Saya rasa itu tidak perlu dipermasalahkan," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menpar Widiyanti pun menjelaskan tentang kabar kerap membatalkan acara kunjungan ke daerah secara mendadak.
Ia mengaku kunjungan kerja telah di-planning jauh-jauh hari, namun jika ada rapat kabinet atau undangan DPR terpaksa ia harus membatalkannya.
"Ibu katanya suka ngebatalin acara?" tanya Helmy lagi.
"Tidak pernah sih sebenarnya, kecuali saya dipanggil Presiden ke DPR, memang dalam Kementerian ini kita dipanggil secara mendadak."
"Kunjungan kerja daerah itu kita udah buat planning jauh-jauh hari, tapi ya apa boleh buat kalau H-1 dapat undangan kita harus batalkan. Kadang-kadang saat itu kita sudah di Bali harus take a flight karena besok paginya dipanggil," jelas Widi.
Gosip tentang air galon ini berawal dari media sosial @makassar.info, akun tersebut membagikan tudingan sikap Widiyanti Putri Wardhani yang kerap memberikan permintaan yang menyulitkan setiap kali akan melakukan kunjungan kerja.
Satu hal yang menjadi sorotan adalah saat meminta air galon dalam kunjungan ke Labuan Bajo.
Namun, bukan untuk diminum, melainkan untuk dipakai mandi
Sumber: Wartakota
Artikel Terkait
Kades Mancagar Kuningan Tersangka Korupsi Dana Desa Rp1 Miliar untuk Bayar Cicilan Bank
Kasus Suap PDNS: Semuel Pangerapan Didakwa Terima Rp 6 Miliar & Rugikan Negara Rp 140 Miliar
Korupsi PDNS Kemkominfo Rp 140 M: Semuel Abrijani Pangerapan Didakwa Rugikan Negara
KPK dan Kejagung Usut Korupsi Pengadaan Minyak Mentah Petral, Ini Kronologinya