Malam pergantian tahun 2026, suasana di Desa Batu Hula, Batang Toru, terasa berbeda. Bukan gemerlap kembang api yang menghiasi langit, melainkan cahaya lampu darurat di tenda-tenda pengungsian. Di tengah situasi itu, Presiden Prabowo Subianto memilih untuk tidak merayakannya di ibu kota. Ia justru hadir di tengah warga yang sedang berjuang pulih dari bencana.
Berpakaian sederhana berwarna cokelat, Prabowo menyapa dan berdialog dengan para pengungsi. Suasana hatinya terlihat haru, bercampur dengan tekad.
"Kita tentunya berdoa terus, bahwa Yang Maha Kuasa akan memberi yang terbaik untuk kita," ujarnya.
Lalu ia melanjutkan, suaranya lantang penuh semangat. "Kita menghadapi kesulitan, kita menghadapi musibah, ya harus terus semangat. Harus ikhlas dan kuat. Tapi yang paling penting, kita harus gotong-royong. Bersama-sama menghadapi semua ini."
Pesan itu jelas: rakyat tidak sendirian. Menurutnya, pemerintah akan terus hadir dan membersamai. "Percayalah," tegas Prabowo, "bahwa pemerintahmu, bahwa pemimpin-pemimpinmu, bahwa presidenmu, tidak akan pernah meninggalkan saudara-saudara sekalian. Kita akan bersama."
Artikel Terkait
Prabowo Akhiri Tahun di Pengungsian, Soroti Kemajuan Pemulihan Pascabencana
Prabowo Tegaskan Penegakan Hukum Tanpa Ragu di Tengah Reruntuhan Batang Toru
Indonesia Waspadai Ketegangan di Yaman, Soroti Keamanan Pelajar dan Jalur Damai
Mencari Pelabuhan Aman di Tengah Badai Ekonomi Global