Agus Subiyanto juga mengajak seluruh jajaran TNI untuk bersyukur atas capaian sepanjang 2025. Momentum pergantian tahun, katanya, harus jadi sarana refleksi dan evaluasi diri.
“Jadikan setiap pengalaman, baik keberhasilan maupun kekurangan, sebagai pelajaran berharga,” tegasnya. Tujuannya satu: meningkatkan profesionalisme, disiplin, dan integritas dalam pengabdian.
Sejalan dengan itu, penceramah utama Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan hal serupa. Dalam khutbahnya, dia secara khusus mendoakan dan menghormati semua pihak yang telah berkorban untuk bangsa.
“Semoga siapapun yang bertugas dan mengorbankan jiwa raganya, dimuliakan oleh Allah SWT,” ucap Adi Hidayat.
“Dijaga keluarganya. Dan sekalipun tidak disebut namanya, jasanya akan selalu terkenang.”
Di akhir acara, doa dan harapan dipanjatkan. Agar setiap kebijakan yang diambil membawa manfaat bagi bangsa. Dan yang utama, semakin mengokohkan persatuan NKRI. Ini dianggap sebagai momentum tepat untuk menyiapkan langkah strategis ke depan, mengantar Indonesia menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Acara pun ditutup dengan harapan baru. Bukan hanya untuk tahun yang akan datang, tapi untuk kebersamaan yang lebih kuat di tengah perbedaan.
Artikel Terkait
Malam Tahun Baru di Aceh Tamiang Berubah Jadi Malam Waspada Banjir
Tahun Baru Tanpa Kembang Api, Masyarakat Pilih Doa dan Donasi
Surabaya Menyambut 2026: Dari Taman Bungkul yang Ramah Keluarga Hingga Keriuhan Jalan Tunjungan
Pimpinan Negara Pantau Malam Tahun Baru, Situasi Dinyatakan Kondusif