Maknanya jelas. Hanya ada dua akhir bagi jalan ini, dan keduanya dianggap mulia. Menang, atau gugur sebagai syahid. Titik. Tidak ada pilihan ketiga yang perlu dibahas.
Nah, video di atas ini dirilis baru-baru ini oleh Al-Qassam. Ini jadi pernyataan pertama mereka setelah kabar duka tentang syahidnya Abu Ubaidah sendiri beredar. Isinya? Justru menguatkan kembali pesan sang juru bicara yang sudah tiada itu.
Lebih dari itu, video tersebut seolah ingin menegaskan sebuah prinsip dalam tubuh Hamas dan sayap militernya. Prinsipnya sederhana tapi berat: para pemimpin harus berada di garis terdepan. Mereka yang mempersembahkan syuhada pertama kali, baru kemudian diikuti oleh para prajuritnya.
Jadi, pesan terakhir Abu Ubaidah itu bukan cuma slogan. Ia seperti warisan, sebuah mantra yang terus bergema, mengingatkan semua pihak tentang hakikat perjuangan yang mereka klaim.
Artikel Terkait
BMKG Waspadai Bibit Siklon Tropis Jelang Malam Tahun Baru
Setahun Prabowo, Peta Ekonomi Masih Statis
Transjakarta Perpanjang Jam Operasi hingga Dini Hari Sambut Malam Tahun Baru 2026
Bogor Cetak 82 Prestasi, Kepemimpinan Dedie A. Rachim Jadi Kunci