Lalu, apa solusinya? Kerangka green growth bisa jadi alternatif. Ia menempatkan keberlanjutan sebagai prasyarat, bukan penghalang, untuk pertumbuhan. Lewat efisiensi sumber daya, transisi energi bersih, dan pengelolaan bencana berbasis sains, pembangunan bisa tetap menciptakan nilai ekonomi tanpa merusak ekosistem. Dalam jangka panjang, pendekatan ini justru membuat ekonomi kita lebih tahan terhadap guncangan.
Peran swasta di sini krusial. Di luar tanggung jawab sosial, dunia usaha punya kapasitas finansial dan inovasi untuk mendorong transisi ke ekonomi hijau. Instrumen seperti obligasi hijau atau investasi berdampak bisa dialirkan untuk mendanai restorasi ekosistem atau membangun infrastruktur tahan iklim. Keterlibatan mereka bukan cuma meringankan beban negara, tapi juga membuka peluang ekonomi baru yang selaras dengan prinsip keberlanjutan.
Tapi semua upaya itu akan percuma tanpa kebijakan publik yang konsisten dan terpadu. Selama ini, penanggulangan bencana kita masih didominasi pola responsif fokusnya pada tanggap darurat dan rehabilitasi. Padahal, masalahnya struktural dan butuh intervensi jangka menengah-panjang yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan.
Menurut sejumlah pengamat, bencana Sumatera ini harusnya jadi titik balik. Pemerintah, akademisi, dan swasta perlu memasukkan ketahanan ekologis secara sistematis ke dalam agenda ekonomi. Caranya? Perkuat tata kelola DAS berbasis data risiko, tingkatkan investasi mitigasi lewat instrumen keuangan hijau, beri insentif bagi praktik bisnis rendah emisi, dan integrasikan kebijakan penanggulangan bencana ke dalam perencanaan pembangunan agar kita bergeser dari pola reaktif ke preventif.
Tanpa perubahan paradigma ini, Indonesia akan terus terjebak dalam siklus bencana dan pemulihan yang melelahkan. Sebaliknya, dengan menjadikan keberlanjutan ekologis sebagai fondasi, musibah di Sumatera bisa jadi momentum untuk mengoreksi arah pembangunan. Menuju pertumbuhan yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan di tengah krisis iklim yang kian nyata di depan mata.
Artikel Terkait
Guru SD di Pasuruan Dipecat Usai Tuduh Kepsek Rekayasa Absen
Kakak yang Bahagia di Panti, Hangus dalam Kobaran Api Manado
Trump dan Netanyahu: Lima Pertemuan, Satu Pesan Kekebalan Hukum
Kebakaran Panti Werdha Manado: Polisi Periksa Saksi dan Kumpulkan Bukti Forensik