“Kami telah menentukan bagaimana, kapan, dan di mana pembalasan akan dilakukan,” ujar juru bicara Kremlin, menegaskan bahwa respons militer sudah dipersiapkan. Pernyataan itu terdengar seperti ancaman yang sengaja digaungkan.
Pihak Ukraina tak tinggal diam menanggapi semua ini. Mereka menunggu hampir 24 jam, tapi klaim Rusia tetap tak disertai bukti apa pun. Akhirnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, angkat bicara.
“Hampir sehari berlalu dan Rusia masih belum memberikan bukti yang masuk akal,” tulisnya di media sosial.
“Dan mereka tidak akan memberikannya. Karena memang tidak ada. Tidak ada serangan semacam itu.”
Jadi, situasinya seperti ini: satu pihak menuduh, tapi tak bisa menunjukkan barang buktinya. Sementara pihak yang dituduh membantah sambil menuding ini semua adalah skenario palsu. Perang kata-kata ini, sayangnya, hanyalah babak lain dari konflik yang sudah berlarut-larut.
Artikel Terkait
Serangan Drone Guncang Kediaman Putin di Tengah Masa Genting Perundingan
Bencana Sumatera: Alarm Mahal dari Pembangunan yang Abai Lingkungan
Gempa 2,5 Magnitudo Guncang Gayo Lues Dini Hari
Gelora Tanpa Kursi, Lobi Pilkada Lewat Koalisi