Di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, suasana Senin (29/12) siang terasa berat. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berdiri di depan podium, memaparkan sebuah kenyataan pahit dari bencana yang melanda Sumatera. Puluhan desa, katanya, hilang begitu saja dari peta di tiga provinsi.
Data yang dihimpun kementeriannya memang tak main-main. "Karena memang data kami menunjukkan bahwa ada desa yang hilang itu totalnya 22," ujar Tito dalam konferensi pers bertajuk Pemulihan dan Rencana Strategis Pasca Bencana Jelang Akhir Tahun.
Ia lalu merincikan angka-angka itu. Di Aceh, tercatat 13 desa hilang atau rusak parah. Sumatera Utara kehilangan 8 desa, sementara Sumatera Barat satu.
Namun begitu, dampaknya jauh lebih luas. Bukan cuma permukiman warga yang lenyap, tapi juga pusat administrasi pemerintahan terendah. Tito menyebut total kantor desa yang terdampak mencapai 1.580 unit.
"Rinciannya: 1.455 di Aceh, Sumatera Utara 93, dan Sumatera Barat 32," katanya.
Artikel Terkait
Mimpi Fajar di Gaza: Laut Menelan Daratan yang Mengambang
Inara Rusli Ungkap Alasan Damai dengan Insanul Fahmi: Sudah Sah Secara Agama
Seroja Dipensiunkan, Namanya Takkan Lagi Dikenang Badai
SPKR Sorong KPK Usut Jampidsus, Diduga Gelapkan Aset Jiwasraya Rp377 Miliar