Cerita dari dalam keraton punya versi yang lebih detail. Menurut KGPH Puger, kerabat Keraton Surakarta, kucing itu bernama Nyai Sembro. Namanya itulah yang tertera pada aksara Jawa di nisan sebelah selatan.
"Itu adalah kucing klangenan, atau kesayangan, Sinuhun PB X. Jenisnya kucing Persia," jelas Puger.
Setiap raja, lanjutnya, punya hewan kesayangan masing-masing. Dan PB X memang sangat menyukai kucing. Kucing Persia khusus itu punya sebutan lain: candramawa. Konon, selain matanya yang bersinar terang, hewan ini punya kemampuan yang unik.
"Katanya, kalau dia memandang cicak, cicaknya bisa jatuh dengan sendirinya," tuturnya.
Dulu, lokasi itu sebenarnya adalah area pemakaman umum untuk hewan-hewan. Namun, seiring waktu dan pembangunan yang terus merangsek, hanya makam Nyai Sembro-lah yang tersisa. Sebuah sisa cerita dari masa lalu, yang bertahan di pinggir jalan yang sibuk.
Artikel Terkait
Ketinggalan di Usia Dua Puluhan: Mengapa Perjalananmu Tak Perlu Dibandingkan
Istidraj: Ketika Kemudahan Dunia Justru Menjadi Jebakan
Zelensky di Luar Negeri, Rusia Klaim Kuasai Dua Kota Kunci di Timur Ukraina
Ayam Bersyahadat dan Pelajaran Toleransi di Hutan Kalimantan