Lebih dari 200 Warga Sipil Tewas dalam Serangan di Darfur
Sebuah pernyataan yang dirilis Jaringan Dokter Sudan pada Sabtu (27/12) mengungkap fakta yang memilukan. Menurut mereka, lebih dari dua ratus orang banyak di antaranya perempuan dan anak-anak kehilangan nyawa dalam serangkaian serangan bermotif etnis di Darfur. Serangan ini ditudingkan kepada Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Kesaksian para penyintas yang berhasil mencapai kamp pengungsian di Tina, dekat perbatasan Chad, menjadi sumber informasi utama. Dari sana, gambaran mengerikan mulai terungkap. Warga sipil di wilayah Ambro dan Abu Qamra di Darfur Utara, serta Sirba di Darfur Barat, dikabarkan menjadi sasaran pembunuhan sistematis berdasarkan identitas etnis mereka, tak lama setelah RSF melancarkan ofensif.
“Korban termasuk anak-anak, perempuan, dan laki-laki yang secara sengaja ditargetkan dan dibunuh berdasarkan etnis,”
begitu bunyi pernyataan tegas Jaringan Dokter tersebut. Mereka menyebut aksi ini sebagai pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Artikel Terkait
Istidraj: Ketika Kemudahan Dunia Justru Menjadi Jebakan
Zelensky di Luar Negeri, Rusia Klaim Kuasai Dua Kota Kunci di Timur Ukraina
Ayam Bersyahadat dan Pelajaran Toleransi di Hutan Kalimantan
Indonesia Serukan Penahanan Diri Jelang Eskalasi di Yaman Selatan