Di sisi lain, gabungan personel Brimob Nusantara termasuk dari Polda Sumbar, Polda Lampung, dan Resimen III Korbrimob plus Korpolairud Baharkam Polri, mengerjakan tiga titik lain. Mereka tersebar di Kelurahan Kapalo Koto, Kota Padang; kemudian di Kampung Limou Hantu, Kabupaten Pesisir Selatan; serta di sebuah posko di Jerong Balai Jamaik, Kabupaten Padang Pariaman.
“Ini untuk warga yang paling membutuhkan,” kira-kira begitu prinsipnya. Prioritas memang diberikan kepada mereka yang rumahnya rusak total, hilang, atau yang tinggal di zona rawan yang masih berbahaya.
Nantinya, hunian sementara ini tak cuma sekadar rumah. Akan ada dapur umum, sanitasi yang memadai, dan juga tempat ibadah. Desainnya sederhana, tapi cukup untuk memberi rasa aman dan sedikit kenyamanan di tengah keterpurukan.
Pada intinya, ini adalah tempat bertahan selama masa transisi yang sulit, sebelum hunian permanen benar-benar bisa dibangun. Keterlibatan langsung TNI dan Polri dalam urusan bedah dan palu ini menunjukkan komitmen nyata mereka. Bukan sekadar menjaga keamanan, tapi juga turun tangan memulihkan kehidupan masyarakat yang porak-poranda diterjang bencana.
Artikel Terkait
Istidraj: Ketika Kemudahan Dunia Justru Menjadi Jebakan
Zelensky di Luar Negeri, Rusia Klaim Kuasai Dua Kota Kunci di Timur Ukraina
Ayam Bersyahadat dan Pelajaran Toleransi di Hutan Kalimantan
Indonesia Serukan Penahanan Diri Jelang Eskalasi di Yaman Selatan