Hujan masih saja mengguyur Padang. Jalan-jalan basah, dan di beberapa tempat, air belum juga mau pergi sepenuhnya. Sementara itu, di sudut lain kota, warga sudah mulai sibuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang mengotori rumah dan halaman mereka.
SRMP 4 Kota Padang, yang letaknya di kawasan BBPPKS, ikut kebanjiran. Ruang kelasnya pun tak luput, meninggalkan jejak basah dan becek di lantainya. Tapi di tengah kondisi yang serba tak karuan itu, ada sosok yang hadir dengan cara berbeda. Namanya Jeli Hendri, seorang Taruna Tanggap Bencana atau Tagana. Di mata anak-anak sekolah itu, dia bukan cuma relawan bencana, tapi juga seperti seorang ayah yang selalu siap mengayomi.
Ya, selain siaga di lapangan saat darurat, Jeli juga ternyata seorang pendidik di Sekolah Rakyat itu.
Ceritanya bermula dari kabar soal Sekolah Rakyat yang digelar di beberapa titik di Sumatera Barat. Konsep pendidikannya unik, tidak cuma mengandalkan guru biasa, tapi juga memberi ruang bagi elemen masyarakat lain untuk turun tangan. Gagasan itu langsung menarik perhatian Jeli. Tanpa pikir panjang atau menunggu surat tugas resmi, dia datang sendiri ke SRMP 4 dan menawarkan bantuan. Baginya, mengabdi itu tak punya batas. Kalau ruang kelas memanggil, dia akan datang, persis seperti saat dia dipanggil ke lokasi bencana.
Diawali dengan membantu latihan baris-berbaris dan upacara bendera pertama di sekolah itu, perlahan tapi pasti, ikatan antara Jeli dan para siswa pun mulai terjalin.
Pengalamannya cukup panjang. Sejak 2006, dia sudah jadi Tagana angkatan pertama di Sumbar. Di sisi lain, dia juga tercatat sebagai guru TPA di Padang. Latar belakang itulah yang kemudian membuatnya dipercaya menjadi pembina keagamaan di SRMP 4.
Jeli memulai tugas barunya dengan memetakan kemampuan baca Al-Qur'an siswa. Dari 146 anak, ada tiga yang non-muslim. Sisanya dia bagi ke dalam enam kelompok berdasarkan kemampuannya. Perhatiannya paling tertuju pada kelompok terakhir, yang berisi 22 anak yang sama sekali belum bisa membaca Al-Qur'an.
Artikel Terkait
19 Daerah di Sumatera Beralih ke Fase Pemulihan Pascabencana
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.138 Jiwa, Ratusan Ribu Masih Mengungsi
Konsistensi Kebijakan Jadi Penentu Masa Depan Bahan Bakar Bersih Indonesia
Banjir Bandang Balangan: Air Setinggi Atap Rumah dan Ratusan Rumah Rusak