Wajahnya sumringah saat menambahkan, "Kami tidak bisa merayakannya sebelumnya akibat perang."
Suasana festival benar-benar terasa. Di antara kerumunan, beberapa pria beraksi dengan kostum Santa Claus, sibuk menjajakan apel karamel dan mainan anak-anak. Di sudut lain, keluarga-keluarga sibuk berfoto selfie di depan miniatur palungan yang dihiasi bintang raksasa. Upaya mengabadikan momen bahagia yang sudah lama dinanti.
Menjelang malam, suasana kian magis. Pohon Natal besar berdiri megah di samping Gereja Kelahiran, berkilauan diterpa cahaya lampu. Kilauannya seolah ingin mengusir kegelapan yang pernah menyelimuti.
Memang, perayaan tahun ini punya arti khusus. Bagi komunitas Kristiani Bethlehem, ini adalah momen penting untuk bernapas lega. Setelah bertahun-tahun harus meredam kegembiraan karena konflik dan ketegangan yang tak kunjung reda di kawasan tersebut, akhirnya ada secercah cahaya yang bisa dirayakan bersama.
Artikel Terkait
Atap Parkiran Ambruk di Koja, Hanya Selangkah dari Anak-anak yang Sedang Bermain
USDT Diam di Dompet? Ini Strategi Hasilkan Untung Tanpa Deg-degan
Healing di Akhir Tahun: Tren atau Kebutuhan Jiwa yang Mendasar?
Jalur Alternatif Puncak Amblas, Warga Buru-buru Dirikan Jembatan Bambu