Kedua mobil yang terlibat masih disimpan di kantor Satlantas. Barang bukti itu diam, tapi bicara banyak tentang kelalaian di jalan raya.
Di sisi lain, kasus ini seperti alarm yang berbunyi keras. Polisi menilai kecepatan dan kecerobohan pengemudi masih jadi biang kerok utama kecelakaan di kota. Pesannya jelas: jangan ngebut, apalagi di jalan dalam kota yang selalu ramai.
"Kami minta pengendara tidak memacu kendaraannya secara berlebihan. Itu sangat riskan," tegas Hermanto.
Namun begitu, tindakan represif saja tidak cukup. Satlantas Polrestabes Palembang kini juga memperketat patroli. Titik-titik rawan dan lokasi yang sering dijadikan ajang balap liar mendapat perhatian khusus. Mereka juga mengajak semua pihak, dari keluarga sampai komunitas, untuk ikut menyebarkan virus keselamatan berkendara, terutama ke generasi muda.
Sebuah keluarga tercerai, seorang anak kehilangan ibunya. Di balik semua proses hukum dan imbauan, itulah luka yang paling dalam dan butuh waktu sangat lama untuk sembuh.
Artikel Terkait
Durian dari Warga Gayo Lues untuk Awak Helikopter Bantuan
Guru Lelah, Istilah Berganti: Rebranding atau Pengaburan Masalah?
Di Balik Penolakan Status Bencana Nasional: Gengsi, Sawit, dan Ambisi Papua
Dua Kalimat di Kolong Jembatan Bandung yang Bikin Wisatawan Berhenti dan Berfoto