Bencana Nasional, Bagaimana Riwayatmu Kini?
Oleh: Tardjono Abu Muas
Pemerhati Masalah Sosial
Sudah genap sebulan berlalu. Tepatnya, pekan keempat pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang meluluhlantakkan tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Angka korban jiwa, terhitung hingga Selasa lalu, menyentuh 1.112 orang. Bukan lagi ratusan, tapi sudah melampaui seribu nyawa.
Ini bukan sekadar deretan statistik di atas kertas. Setiap angka mewakili seorang manusia. Kisah yang terputus. Dan seharusnya, keselamatan jiwa adalah prioritas mutlak ketika bencana menerjang.
Di tengah situasi suram ini, ada secercah terang. Perlu diacungi jempol, kerja keras semua pihak yang turun membantu atas nama kemanusiaan semata. Media arus utama dan juga warganet lewat jagat maya, mereka semua punya andil. Mereka menyiarkan kabar, gambaran nyata dari lapangan, tentang kondisi yang masih carut-marut setelah nyaris empat pekan.
Artikel Terkait
Dari Buta Aksara ke Rangking Tiga, Kisah Nazril di Hadapan Gus Ipul
Arus Rip Current Nyaris Tewaskan Empat Wisatawan di Parangtritis
Kapolri Tinjau Gereja Katedral, Libatkan Banser dan Kokam untuk Amankan Natal
Wali Kota Pontianak Larang Pesta, Imbau Nataru Sederhana untuk Solidaritas Korban Banjir