Bali Sepi di Libur Nataru, Suara Warga Menguak Penyebabnya
Bali yang biasanya memecah kesunyian fajar dengan riuh turis, kali ini terasa berbeda. Di penghujung 2025, Pulau Dewata justru diselimuti keheningan yang tak biasa. Kabar tentang sepinya destinasi super prioritas ini ramai beredar di media sosial, dan rupanya, kondisi itu bukan sekadar omongan belaka.
Warga lokal pun membenarkannya. Caren Nichole, seorang penduduk yang sudah enam tahun menetap di kawasan Tanah Lot, merasakan betul suasana lengang itu.
Yang mengejutkan, menurut Caren, situasi saat ini bahkan lebih sepi ketimbang masa-masa pandemi Covid-19 melanda. Padahal, waktu itu pembatasan masih ketat.
Lantas, apa yang terjadi? Banyak yang menyoroti isu diskriminasi terhadap wisatawan lokal sebagai biang keladinya. Caren mengaku secara pribadi tak pernah mengalaminya, karena penampilannya yang ‘mixed’ sering disangka turis asing. Namun, ia tak menampik realita itu.
Namun begitu, ia melihat ada angin perubahan. Karena isu tersebut sudah viral, para pelaku pariwisata di Bali mulai menunjukkan perbaikan. “Sudah mau mulai berubah,” pungkas Caren.
Artikel Terkait
Rocky Gerung Soroti Pejabat, Bukan Netizen, yang Rusak Kepercayaan Publik
KLH Keroyok Ratusan Usaha Pemicu Banjir dan Longsor di Sumatera
KH Maruf Amin Lepas Jabatan di MUI, Buka Jalan Regenerasi
Program Makan Gratis Rp7,9 Triliun di Masa Libur, Siapa yang Untung?