Senin (22/12) lalu, Desa Kota Lintang Bawah di Kabupaten Aceh Tamiang masih berusaha bangkit. Bekas banjir bandang menyisakan lumpur dan kehancuran yang memilukan. Ratusan keluarga, tak terkecuali anak-anak, terpaksa mengungsi dan bertahan di tenda-tenda darurat. Rumah mereka rusak, bahkan ada yang hanyut tak berbekas.
Namun begitu, di tengah keprihatinan itu, ada secercah keceriaan yang muncul. Ya, dari anak-anak. Mereka ternyata punya cara sendiri untuk menghadapi situasi sulit ini. Bermain.
Fauzan yang baru berusia 9 tahun itu, bersama beberapa kawannya, asyik berkutat di lapangan sekolah yang masih becek. Dengan bahan seadanya kayu bekas, puing atap seng mereka menyusun sebuah ‘rumah-rumahan’. Konsentrasi mereka penuh. Sejenak, mungkin, imajinasi mereka membawa mereka jauh dari realitas pengungsian yang serba terbatas.
Artikel Terkait
Indosat Genjot Sinyal di 68 Titik Wisata Jelang Libur Panjang
Perpol 10/2025: Pintu Khusus Polisi Aktif di Kementerian Saat Anak Muda Gigit Jari
Mantan Bintang Nickelodeon Tylor Chase Ditemukan Hidup sebagai Tunawisma, Rekan Artis Bergerak Tolong
Yogya Macet Total, Warga Lokal Pilih Ngadem di Rumah