Panti Asuhan Darussholihin sendiri sudah punya nama. Lembaga ini adalah salah satu pilar kerja sosial Muhammadiyah di Bogor yang telah lama mengasuh anak yatim, piatu, dan dhuafa. Pendekatannya holistik: bukan cuma sekadar tempat tinggal dan makan, tapi juga pendidikan formal, pembinaan karakter, serta penanaman nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
Di sisi lain, apresiasi datang dari Ketua PDM Muhammadiyah Kota Bogor, Maizar Madsury. Ia menilai langkah BSI ini sejalan dengan semangat Muhammadiyah dalam membangun kemandirian. Baginya, bantuan ini lebih dari sekadar uang; ini adalah wujud kepercayaan dan sinergi.
Sementara itu, Hafidz selaku Ketua Pengurus Panti menegaskan soal tata kelola dana. Ia berjanji akan mengelola bantuan itu dengan transparan dan bertanggung jawab. Prioritasnya jelas: perbaikan fasilitas, dukung kebutuhan pendidikan, dan kuatkan program pembinaan mental-spiritual anak asuh.
Pada akhirnya, program ini selaras dengan visi BSI untuk mendorong pembangunan ekonomi-sosial berbasis syariah yang inklusif. Dengan berkolaborasi bersama lembaga seperti Muhammadiyah, mereka berharap dampaknya bisa nyata dirasakan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan perlindungan anak.
Singkat kata, melalui aksi di Bogor ini, BSI kembali menegaskan diri. Mereka bukan cuma institusi keuangan yang mengejar kinerja bisnis, tapi juga punya komitmen kuat pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan pemberdayaan umat.
Artikel Terkait
Kebakaran Gardu Induk PG&E Gelapkan San Francisco, 130.000 Pelanggan Terdampak
Wisata Air Panas Pancuran 13 Guci Ditutup Sementara Pasca Banjir Bandang
Di Balik Sikap Menolak Bantuan Asing: Nasionalisme atau Nyawa yang Terancam?
Mantan Menlu Malaysia Tegur Tito Karnavian: Belajar Cara Berbicara ke Tetangga