Mau bongkar omongan kader PSI? Gampang. Cukup buka arsip medsos mereka. Jejak digital itu nggak bohong, dan yang muncul seringkali wajah-wajah munafik dengan muka sebadak-badaknya.
Baru-baru ini, misalnya, kader PSI Dedek Prayudi atau yang akrab disapa Uki angkat bicara soal banjir bandang di Sumatera. Korban jiwa sudah lebih dari 800 orang. Dalam cuitannya, dia berpesan agar bencana jadi momentum solidaritas. “Stop eksploitasi bencana untuk pecah belah,” tulisnya.
Kedengarannya bijak, ya? Tapi tunggu dulu.
Kalau kita mundur beberapa tahun, persisnya saat Anies Baswedan memimpin Jakarta, ceritanya lain sama sekali. Waktu ibu kota kebanjiran, kader-kader partai itu justru sibuk nyinyir. Narasi mereka provokatif, terasa sekali ingin memecah belah. Bukan sehari dua hari, tapi berhari-hari.
Sekarang, setelah PSI masuk dalam lingkaran kekuasaan, tiba-tiba gaya bicaranya berubah 180 derajat. Sok bijak, sok menyatukan. Perubahan sikap yang mencolok ini bikin banyak orang geleng-geleng.
Artikel Terkait
Bencana di Sumatera: 778 Tewas, Ratusan Masih Hilang, dan Ribuan Rumah Hancur
Sopir Mobil Evakuasi Langsa Jadi Predator di Tengah Banjir
Zita Anjani Beraksi Bersihkan Lumpur, Publik Geram: Deja Vu Pencitraan!
Gus Yahya Buka Suara Soal Dugaan Aliran Dana Rp 100 Miliar ke PBNU