Kemendagri, lanjut Tito, siap membantu menyosialisasikan juknis tersebut ke daerah. Nantinya, progres Satgas akan dipantau bersama. Harapannya, program ini bisa berjalan efektif dan efisien.
Di sisi lain, Tito juga menyoroti perkembangan digital di daerah. Saat ini, banyak Pemda yang sudah membangun aplikasi untuk mempermudah layanan publik. Sayangnya, kebanyakan masih berjalan sendiri-sendiri. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah pusat telah membangun aplikasi e-government yang bertugas menghubungkan aplikasi-aplikasi daerah. Tujuannya jelas: agar layanan publik lebih terintegrasi dan mudah diakses.
"Jadi, andalan kita ya BSSN," tegas Tito. Ia berharap BSSN bisa memimpin pemanfaatan teknologi informasi, termasuk mengamankan proses digitalisasi yang sedang berjalan.
Acara itu sendiri dihadiri sejumlah pejabat penting. Di antaranya Kepala Balai Besar Sertifikasi Elektronik BSSN Jonathan G. Tarigan, Deputi III BSSN Sulistyo, Wakil Bupati Tebo Nazar Efendi, dan Direktur Utama TMII Ratri Paramita. Dari Kemendagri, hadir pula Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi, Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA, serta Muhammad Nuh Al Azhar dari Ditjen Dukcapil.
Artikel Terkait
25 Demonstran Dihadiahi Dakwaan JPU Usai Ricuh Gedung DPR
Polisi Sita Ruko dan Rp 4,45 Miliar USDT dari Pelaku Pembobol Markets.com
Pria di Gowa Diringkus Usai Paksa Mantan Selingkuhan Bayar Rp 100 Juta dengan Ancaman Video Syur
Kasus Google Cloud Kemendikbudristek Beralih ke Kejagung, Pelaku Diduga Sama dengan Korupsi Chromebook