Otoritas kesehatan Bangladesh mencatat bahwa meskipun varian ini tidak mematikan, potensi peningkatan kasus COVID-19 bisa terjadi selama musim dingin.
Pada hari yang sama, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan melaporkan 18 kasus baru COVID-19 di negara tersebut.
Sejak kasus pertama COVID-19 dikonfirmasi di Bangladesh pada Maret 2020, hampir 30.000 orang telah meninggal dunia, dan lebih dari dua juta orang dari total penduduk 170 juta terinfeksi virus korona.
Baca Juga: Profil Arsul Sani, Hakim Konstitusi yang Baru Dilantik Presiden Jokowi
Otoritas kesehatan Bangladesh memberikan respons dengan merencanakan kampanye inokulasi COVID-19 pada Selasa.
Mereka bertujuan memberikan 25 juta suntikan pada tahun 2024 dan 2025 melalui kampanye tersebut, termasuk dosis keempat untuk populasi yang berisiko tinggi.
Langkah ini diharapkan dapat memitigasi dampak potensial dari sub-varian baru dan meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat Bangladesh.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaranetwork.com
Artikel Terkait
Prabowo & Trump Bicara Soal Eric di Hot Mic, Ini yang Terbongkar!
Prabowo Batal ke Israel, Ini Bocoran Rencana yang Bocor ke Media
Israel Gugat Indonesia di Pengadilan Internasional, Ini Penyebabnya
Tentara Israel Mundur dari Gaza, Tanda Perang Segera Berakhir atau Hanya Siasat Semata?