Bahlil Lahadia Dilaporkan ke Bareskrim, Ini Modus Fitnah yang Disebar

- Jumat, 17 Oktober 2025 | 23:25 WIB
Bahlil Lahadia Dilaporkan ke Bareskrim, Ini Modus Fitnah yang Disebar

Zulfikar Akbar, perwakilan lain dari Kaukus Golkar Bersatu, menyoroti dampak serangan fitnah terhadap stabilitas kebijakan publik. Ia menilai serangan terhadap Bahlil bukan hanya persoalan pribadi, tetapi juga upaya mengganggu arah kebijakan negara.

“Ketika pejabat publik yang bekerja baik diserang dengan fitnah, itu bukan hanya serangan personal, tapi serangan terhadap arah kebijakan negara,” ujarnya di Gedung Bareskrim Polri.

Permintaan Penyidikan Hingga ke Aktor Intelektual

Sebagai seorang advokat, Zulfikar menegaskan komitmen untuk mengawal proses hukum ini. Ia meminta agar Polri tidak hanya menindak akun-akun pelaku, tetapi juga menelusuri hingga menemukan aktor intelektual di balik penyebaran fitnah tersebut.

“Kami melihat ini bukan serangan acak, tapi ada pihak-pihak yang dengan sengaja ingin menghancurkan nama baik Pak Bahlil. Karena itu kami minta Polri menelusuri siapa aktor di baliknya hingga ke akar-akarnya,” tegasnya.

Komitmen Kaukus Golkar Bersatu Awasi Proses Hukum

Dedy Ansari, perwakilan lainnya, menegaskan komitmen kelompoknya untuk mengawal laporan ini hingga tuntas. Tujuannya adalah memastikan kerja-kerja Bahlil Lahadalia yang dianggap berpihak kepada rakyat dapat berjalan tanpa gangguan.

“Langkah ini penting untuk memastikan bahwa kerja-kerja Pak Bahlil yang berpihak kepada kepentingan rakyat dan bangsa dapat terus berjalan tanpa gangguan dari upaya fitnah pihak tertentu di media sosial,” tutup Dedy.

Pelaporan ke Polri ini dihadiri langsung oleh sejumlah kader, yaitu Zulfikar Akbar, Dedy Ansari, Andi Muh Riski AD, dan Cania Sunni.

Tentang Kaukus Golkar Bersatu

Kaukus Golkar Bersatu merupakan wadah para kader Partai Golkar dari berbagai elemen internal. Organisasi ini bertujuan untuk membela dan menjaga marwah partai. Inisiatif pembentukannya digagas oleh aktivis Partai Golkar, yaitu Fajar R Zulkarnaen, Rendra Falentino, dan Fanty Faisal, bersama dengan kader serta simpatisan partai lainnya.


Halaman:

Komentar