Meski memahami kebutuhan penyelenggara untuk menarik minat penonton, Sal Priadi mengingatkan risiko besar dari praktik ini. Terutama ketika sudah disertai dengan pembukaan penjualan tiket.
"Meski ada bentuk konten yang sifatnya survei minat audiens, cara komunikasinya harus dijaga," ujarnya. "Caption dan tautan harus jelas agar tidak menimbulkan miskonsepsi di kalangan publik."
Dampak Merugikan Banyak Pihak
Sal Priadi mengakhiri pernyataannya dengan peringatan serius. "Hal seperti ini berpotensi menyesatkan publik dan merugikan banyak pihak. Berbahaya kali itu kawan. Kita saling jaga," tutupnya penuh makna.
Hingga saat ini, belum diketahui festival musik mana yang menjadi sorotan Sal Priadi. Bisa jadi ini terkait pengalaman pribadinya atau sekadar imbauan umum untuk meningkatkan standar etika industri musik tanah air.
Sebagai musisi yang aktif tampil di berbagai event besar seperti Pestapora dan Synchronize Fest, Sal Priadi memang memiliki pengalaman luas tentang seluk-beluk penyelenggaraan festival musik di Indonesia.
Artikel Terkait
Eva Manurung Sindir Pedas Isu Jual-Beli Rekaman CCTV Inara Rusli
Insanul Fahmi Pamer Chat Psikolog, Tanggapi Tuduhan Gangguan Kepribadian
Safa Marwah Buka Suara Soal Tudingan Duri di Rumah Tangga Ridwan Kamil
Ramalan Jeng Nimas: Riwayat Politik Ridwan Kamil Berakhir di Tengah Badai Perceraian dan Kasus Korupsi