Menanggapi insiden ini, Sheinbaum secara resmi mengajukan tuntutan hukum. Ia menegaskan bahwa pelecehan yang dialaminya bukan hanya serangan pribadi, melainkan serangan terhadap seluruh perempuan Meksiko. "Tidak ada pria yang berhak melanggar ruang itu," tegasnya. "Saya memutuskan untuk mengajukan tuntutan karena ini adalah sesuatu yang saya alami sebagai perempuan, tetapi juga yang kita alami sebagai perempuan di negara kita."
Kejadian ini juga menyoroti potensi celah keamanan di sekitar presiden. Meski demikian, Sheinbaum menyatakan tidak akan mengubah kebijakan keamanannya yang selama ini lebih santun dan tidak melibatkan pengawalan militer ketat seperti pendahulunya.
Claudia Sheinbaum, yang berusia 63 tahun, adalah presiden perempuan pertama sekaligus pemimpin pertama Meksiko yang berdarah Yahudi. Sepanjang karirnya, ia dikenal vokal memperjuangkan kesetaraan gender dan perlindungan bagi perempuan dari kekerasan.
Insiden ini kembali mengangkat isu kekerasan terhadap perempuan di Meksiko. Data dari lembaga statistik nasional setempat menunjukkan hampir 50% perempuan di Meksiko pernah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Artikel Terkait
Alasan Raisa & Hamish Daud Cerai? Hamish Beberkan Faktor Utama Ini
Ammar Zoni Kesulitan Akses Pena di Lapas Nusakambangan, Hambat Pembelaan Hukum
Jennifer Lawrence Ungkap Pengalaman Syuting Adegan Intim dengan Robert Pattinson Tanpa Koordinator
Pangeran William Ulangi Momen Ikonik Putri Diana di Rio, Berdiri di Lokasi Pemotretan 1991