Dalam sebuah sesi wawancara yang cukup intim di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Sheila Marcia akhirnya berbicara. Ia membongkar perjalanan hidupnya yang ternyata tak semulus yang banyak orang kira sebuah narasi penuh luka dan pergulatan batin yang ia simpan lama.
Dengan jujur, Sheila mengungkap fase paling kelam dalam hidupnya. Ada masa di mana ia benar-benar kehilangan arah, bahkan mempertanyakan makna keberadaannya sendiri. Perasaan itu, menurutnya, sudah mengakar sejak kecil. Ia kerap merasa tidak dicintai, sebuah luka emosional yang terus dibawanya tumbuh dewasa.
"Tuhan, buat apa aku dilahirkan kalau aku cuma untuk diginiin? Kenapa aku enggak mati aja?"
Kalimat itu ia lontarkan dengan berat. Pertanyaan yang muncul dari tumpukan rasa sakit yang tak kunjung usai, katanya.
Tekanan batin itu perlahan membentuknya. Mempengaruhi cara berpikir, bersikap, hingga mengambil keputusan-keputusan penting. Lingkungan dan konflik keluarga disebutnya turut andil, membuatnya memikul beban yang seharusnya tak perlu ditanggung seorang anak. Belum lagi pengalaman perundungan dan rasa haus akan kasih sayang yang justru membawanya mencari pelarian ke tempat yang salah. Semuanya berujung pada satu titik terendah: saat ia merasa kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
Namun begitu, justru di titik nadir itulah proses refleksi panjangnya dimulai.
Artikel Terkait
Ibu Virgoun Berang: Rumah Saya Dipakai Gituan, Mau Dilaporin Apa?
Igneel, Pelindung Kecil yang Jadi Sandaran Hati Faby Marcelia
Wina Natalia Berhasil Turunkan Ukuran Baju dari XL ke XS, Ini Kunci Utamanya
Badai Skandal dan Hukum: Masa Depan Politik Ridwan Kamil Dipertaruhkan