Berkat UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, Teh Organik Bankitwangi Semakin Dikenal & Jajal Pasar Lebih Luas

- Rabu, 03 Januari 2024 | 18:00 WIB
Berkat UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, Teh Organik Bankitwangi Semakin Dikenal & Jajal Pasar Lebih Luas

Lambungkan Produk Lokal

Eko lanjut menjelaskan, Bukit Sari memulai bisnisnya dengan mengakuisisi perkebunan teh milik Belanda di Ciwidey pada 2004. Perusahaan kemudian mengubah perkebunan konvensional tersebut menjadi organik.

“Organik artinya semua bahan kami sudah bebas dari pestisida. Itu dari proses penanaman hingga panen bebas dari chemicals. Proses pengepakan juga bebas dari zat kimia,” lanjut Eko.

Upaya perusahaan untuk menjamin kualitas dan hasil organik tercermin melalui sertifikasi yang mereka peroleh dari organisasi internasional. Di antaranya USDA (United States Department of Agriculture), JAS (Japanese Agricultural Standards), EU organic, dan sertifikasi halal.

Dengan demikian, Bankitwangi mempunyai mimpi untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki produk teh berkualitas. Di sisi lain, sebenarnya perusahaan pun telah memulai langkah memperluas pasar dengan mengapalkan produk Bankitwangi ke beberapa negara di Eropa dan Asia.

Bankitwangi merupakan produk yang bermain di segmen premium. Menurut Eko hal ini merupakan turunan strategi dari produk organik yang memiliki beban operasional lebih tinggi dibandingkan nonorganik.

”Jadi memang sasaran kita medium up, karena harganya itu yang masuk ke sana. Harganya mulai Rp29.500 sampai dengan harga Rp186.000. Tergantung dari size dan tipenya,” ujarnya.

Saat ini, produk teh Bankitwangi cukup beragam. Seperti black tea (teh hitam), jasmine tea (teh melati), butterfly pea (teh bunga telong). Bankitwangi bahkan menjadi pelopor untuk gaya hidup teh organik di Indonesia.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: blora.suaramerdeka.com

Halaman:

Komentar