Untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, rencana kunjungan tahunan para bos bisnis Jepang ke Beijing akhirnya ditunda. Ini bukan sekadar perubahan jadwal biasa. Langkah ini, secara gamblang, menunjukkan bagaimana ketegangan diplomatik yang memanas mulai merembes ke ranah hubungan ekonomi kedua raksasa Asia itu.
Menurut Japan-China Economic Association, sekitar 200 pemimpin perusahaan yang seharusnya terbang pada 20 Januari 2026 terpaksa membatalkan niat mereka. Alasannya? Mereka kesulitan mendapatkan janji pertemuan dengan pejabat-pejabat China. Yang lebih mengkhawatirkan, belum ada jadwal pengganti yang bisa disepakati. Situasinya benar-benar mandek.
Delegasi yang ditunda ini sebenarnya cukup bergengsi. Rencananya, akan diikuti oleh para eksekutif puncak dari Mitsubishi Corp. dan Panasonic Holdings. Tak ketinggalan, perwakilan dari dua organisasi bisnis terbesar di Jepang, Keidanren dan Kamar Dagang dan Industri Jepang, juga ikut serta.
Mereka bahkan berharap bisa bertatap muka langsung dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang. Pertemuan tingkat tinggi semacam ini bukan hal baru. Li Qiang sempat menyambut delegasi serupa di tahun 2024, dan Wakil Perdana Menteri He Lifeng menjadi tuan rumah di awal 2025. Namun kali ini, pintunya sepertinya tertutup.
“Dalam kondisi hubungan Jepang-China saat ini, kami telah berupaya keras agar delegasi ini tetap terlaksana,” ujar asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Namun, kami menghadapi kesulitan untuk menjalin pertukaran yang memadai dengan lembaga pemerintah China, termasuk pertemuan dengan para pemimpin nasional.”
Artikel Terkait
OJK Usut Transaksi DSI, BI Hentikan JIBOR Awal 2026
Ekspor Perhiasan Indonesia Melonjak 41,8%, Tembus Rp 130 Triliun di Tengah Guncangan Harga Emas Global
Menteri Perhubungan Soroti Krisis Kapal Penumpang, Pelni Dinilai Tak Mampu Penuhi Kebutuhan
Turis Mancanegara Serbu Bali, Penumpang Domestik Justru Menyusut