Pahala menegaskan bahwa IUE-CEPA bukan akhir dari proses, melainkan langkah awal membangun aliansi ekonomi strategis antara Indonesia dan Eropa. Data tahun 2024 menunjukkan perkembangan signifikan perdagangan bilateral, dengan Eropa menjadi mitra dagang terbesar kelima Indonesia.
Manfaat nyata IUE-CEPA termasuk penghapusan tarif lebih dari 98% produk Uni Eropa ke Indonesia dan akses pasar untuk 91% ekspor Indonesia ke Eropa. Hal ini memperluas peluang pasar bagi produk-produk Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menandatangani kesepakatan substansial IUE-CEPA bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maroš Šefčovič. Perjanjian ini dijadwalkan berlaku efektif mulai 1 Januari 2027.
Hingga pemberlakuan penuh, fokus akan diberikan pada penguatan sektor prioritas seperti tekstil, alas kaki, pakaian jadi, furnitur, dan industri padat karya yang menyerap sekitar 5 juta tenaga kerja. Kerja sama juga akan mencakup pengembangan rantai pasok mineral penting, energi terbarukan, inovasi, dan investasi.
Artikel Terkait
Kinerja Emiten 9M 2025: Sektor Defensif Jadi Pemenang, Sektor Siklikal Tertinggal
Proyeksi Harga Emas Pekan Ini: Analisis The Fed & Sentimen Analis Terbaru
Analisis IHSG Hari Ini: Support 8.361 & Rekomendasi Beli 4 Saham (ESSA, INET, MEDC, TKIM)
Mafia Tanah Menurut Nusron Wahid: Fakta & Peringatan Keras untuk Aparat BPN