Game Kekerasan Seperti PUBG Jadi Perhatian Khusus
Prasetyo secara khusus menyoroti game dengan konten kekerasan seperti PUBG yang dinilai dapat memicu aksi berbahaya. "Misalnya contoh PUBG, di situ ada jenis-jenis senjata yang mudah sekali untuk dipelajari," ungkapnya.
Kekhawatiran utama yang disampaikan Prabowo adalah dampak psikologis jangka panjang dimana anak-anak menjadi terbiasa dengan aksi kekerasan. Hal ini berpotensi membuat perundungan atau bullying dianggap sebagai hal yang biasa.
Solusi Alternatif: Aktifkan Karang Taruna dan Pramuka
Selain pembatasan game online, Prabowo juga menginstruksikan penguatan kegiatan sosial sebagai alternatif positif. "Kita perlu menumbuhkan kembali kepedulian sosial, menghidupkan kembali kehidupan bermasyarakat kita. Karang taruna harus aktif kembali, pramuka harus aktif kembali," jelas Prasetyo.
Pihaknya juga meminta peran aktif guru dan tenaga pendidik dalam mengawasi siswa serta menumbuhkan kepekaan sosial. "Para guru dan tenaga pendidik harus lebih aware atau perhatian apabila ada sesuatu yang dirasa mencurigakan," pungkasnya.
Artikel Terkait
Update Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kondisi Membaik & Dukungan Psikososial Dijamin
Banjir Rob Parigi Moutong Landa Desa Tingkulang, 12 Jiwa Mengungsi dan 2 Rumah Rusak
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo Raih Penghargaan Kepemimpinan Publik dari Universitas Brawijaya
Emil Audero Serukan Evaluasi Besar Usai Kekalahan Cremonese dari Pisa: Analisis Lengkap