Menjelang pergantian tahun, ancaman bencana hidrometeorologi basah masih menggantung. Menteri Koordinator PMK, Pratikno, tak henti-hentinya mengingatkan seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi di berbagai wilayah.
Peringatan itu disampaikan Pratikno dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana yang digelar secara daring. Menurutnya, tantangan di akhir tahun ini sungguh berat. Selain penanganan bencana yang masih berlangsung di Aceh, Sumut, Sumbar, dan Kalsel, potensi hujan lebat masih mengintai daerah lain.
"Peralihan tahun kali ini sungguh membutuhkan perhatian ekstra luar biasa bagi kita semua," ujarnya, Selasa (30/12/2025).
Ia melanjutkan, "Saya tahu Bapak Ibu semua bekerja tanpa libur, siaga 24 jam, selalu standby dan sigap merespons segala tantangan. Terima kasih atas kerja keras yang luar biasa ini."
Pratikno menekankan, orkestrasi kesiapsiagaan harus benar-benar diterapkan oleh semua daerah selama masa Nataru. Ini bukan hanya untuk wilayah yang sedang terdampak, tapi juga daerah lain yang berpotensi. Pemantauan cuaca dan kesiapan sumber daya, kata dia, harus berjalan tanpa henti.
"Di luar wilayah yang sedang terdampak bencana, saya sangat mengharapkan bapak ibu untuk terus waspada," tegasnya.
"Waspada memonitor kondisi cuaca, selalu standby menyiapkan kesiapsiagaan infrastruktur, personel, dan pasukan agar jika terjadi sesuatu kita bisa merespons sangat cepat."
Di sisi lain, solidaritas antar daerah juga dinilai krusial. Pratikno meminta daerah yang tidak terdampak untuk terus memberikan dukungan nyata kepada wilayah yang sedang berjuang.
Artikel Terkait
Gempa Dangkal M 4,5 Guncang Bener Meriah, Getaran Terasa Kuat
29 Kapal Patroli Dikerahkan Jaga Arus Mudik Natal dan Tahun Baru
Anggaran Bansos dan Subsidi Melonjak ke Rp1.300 Triliun di 2026
Hujan, Petir, dan Sebuah Pelukan: Kisah Lala Menemukan Keluarga