“Kita berinteraksi supaya ada kedekatan,” katanya mengenai kunjungan tersebut.
Dari obrolan ringan itu, ia mendapat gambaran. Rupanya banyak pengunjung yang datang dari luar Jakarta, seperti Jawa Barat dan Lampung. Bahkan tak sedikit yang pertama kali datang ke sana.
“Saya juga ingin tahu dari mana saja pengunjung datang. Ternyata ada dari Jawa Barat, Lampung, dan daerah lainnya. Ada juga yang baru pertama kali berkunjung ke sini.”
Pendekatan seperti ini, sambungnya, penting agar masyarakat merasa nyaman dan tidak ragu mendatangi polisi jika mengalami kendala apa pun.
Di sisi lain, ancaman tak cuma dari keramaian. Cuaca ekstrem juga jadi perhatian serius. Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi hal-hal seperti pohon tumbang di kawasan wisata.
Bahkan, mereka sudah menyiapkan skenario terburuk. Sebuah Satuan Tugas (Satgas) Bencana Alam yang terdiri dari 191 personel telah disiagakan. Mereka akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang rawan, termasuk daerah yang berpotensi banjir.
“Pengelola sudah melakukan pemangkasan pohon sebagai langkah antisipasi. Polda Metro Jaya juga menyiapkan Satgas Bencana Alam sebanyak 191 personel yang disiagakan di lokasi-lokasi rawan banjir maupun bencana alam lainnya,” pungkas Asep menutup penjelasannya.
Jadi, intinya persiapan sudah dimatangkan. Mulai dari keamanan manusia hingga antisipasi bencana alam. Tinggal menunggu waktu pelaksanaannya.
Artikel Terkait
Arus Mudik Natal 2025 Tembus 1,56 Juta Kendaraan, Jalur Trans Jawa Paling Ramai
Enam Jembatan Bailey di Aceh Rampung, Akses Darat Mulai Terbuka
Monas Ramai Dikunjungi Keluarga, Tiket Puncak Ludes Terjual Setiap Hari
TNI-Polri Berjibaku Bangun Huntara untuk Korban Bencana Sumbar