Pemerintah kembali turun tangan untuk membantu petani cabai di Aceh. Kali ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Kementerian Pertanian memfasilitasi pengiriman hasil panen mereka ke Medan, Sumatera Utara. Langkah ini bukan cuma soal logistik, tapi juga upaya menjaga harga dan menyerap produksi petani yang terdampak bencana.
Menurut I Gusti Ketut Astawa, Deputi Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas, pengiriman ini punya tujuan ganda. "Di satu sisi, kami ingin membantu petani Aceh agar hasil panennya terserap dengan baik. Di sisi lain, ini juga untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga cabai, terutama di Sumut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/12/2025).
Proses pengirimannya sendiri cukup menarik. Sebanyak 3,5 ton cabai dari Kabupaten Bener Meriah diangkut menggunakan pesawat Airbus CN-295M milik TNI AU. Pesawat itu mendarat di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, sekitar pukul tiga sore pada Kamis (25/12/2025). Begitu tiba, cabai langsung dibongkar dan diambil oleh offtaker untuk disalurkan ke pasar-pasar setempat.
Rinciannya, ada 2,5 ton cabai merah keriting dan 1 ton cabai rawit merah. Offtaker di Medan menyerap semuanya dengan harga yang terpantau wajar: Rp18 ribu per kilogram untuk cabai merah keriting dan Rp25 ribu per kilogram untuk rawit merah.
"Peran offtaker ini krusial," tegas Ketut.
"Mereka menyerap dengan harga pantas, sehingga ada keseimbangan antara kepentingan petani dan stabilitas pasar. Apalagi di momentum Natal dan Tahun Baru, kita harus pastikan pasokan aman dan harga terkendali."
Ia juga menyampaikan apresiasi. "Terima kasih kami sampaikan kepada TNI Angkatan Udara yang telah membantu mengangkut dan mendistribusikan cabai dari petani Aceh ini."
Artikel Terkait
Nenek 80 Tahun Diseret dan Rumahnya Diratakan, Pengacara Soroti Pengusiran Ilegal
Garuda Nusantar Hancurkan Vietnam 7-3, Melenggang ke Final Piala AFF Futsal U-19
Tragis di Kalimalang, Motor Tabrak Pedagang Tahu Bulat hingga Tewaskan Satu Jiwa
Sembilan Pekerja Migran Korban TPPO di Kamboja Akhirnya Pulang ke Tanah Air