Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, berusaha tenangin publik. "Dua kapal tanker pertama yang kami sita itu kan operasi di pasar gelap," ujarnya pada hari Minggu.
Minyaknya, lanjut Hassett, ditujukan untuk negara-negara yang juga kena sanksi. "Jadi, saya rasa orang-orang di AS nggak perlu khawatir harga bakal meloncat. Kapalnya cuma segelintir, itu pun kapal pasar gelap," tambahnya.
Tapi nggak semua sepakat. Seorang pedagang minyak yang diwawancarai Reuters punya kekhawatiran lain. Menurut dia, penyitaan ini justru meningkatkan risiko geopolitik. Efeknya bisa mendongkrak harga minyak begitu pasar Asia buka pada Senin.
Meski begitu, dia melihat secercah harapan. Kalau perang di Ukraina bisa berakhir, mungkin saja kenaikan harga itu bisa diredam. Siapa tahu.
Operasi ketiga ini masih berlangsung. Kita lihat saja bagaimana akhirnya.
Artikel Terkait
VinFast Subang Fokus Garap VF 3, MPV Listrik Limo Green Menyusul
Akses Darurat Tarutung-Sibolga Akhirnya Dibuka Usai Longsor
Gempa 5,8 SR Guncang Laut Timur Melonguane Dini Hari
Ahli Ingatkan: Lebih Baik Terlambat Sampai Jadi Kunci Utama Selamat di Libur Nataru