Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Kritik dan Fakta Sejarah Menurut Bonnie Triyana
Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, menyatakan bahwa seorang pahlawan sejati seharusnya tidak meninggalkan luka bagi bangsanya sendiri, apalagi menyengsarakan rakyat. Pernyataan ini disampaikan menanggapi rencana pemerintah untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto.
Bonnie menegaskan kriteria pahlawan nasional dalam pandangannya. "Pahlawan sejati bukanlah dia yang membawa dampak kesengsaraan begitu banyak. Bukanlah dia yang pernah membungkam suara-suara kritis dari aktivis dan mahasiswa," ujar legislator fraksi PDI Perjuangan itu kepada media pada Jumat (7/11).
Lebih lanjut, Bonnie menyatakan bahwa pahlawan sejati bukanlah sosok yang merepresi kebebasan berekspresi. "Bukanlah dia yang banyak melakukan pelanggaran serta kekerasan terhadap warganya sendiri, terhadap rakyat Indonesia," tambahnya.
Menyoroti Masa Orde Baru
Penggagas Museum Multatuli ini menyoroti berbagai peristiwa penting selama kepemimpinan Soeharto di era Orde Baru. Beberapa poin yang disoroti antara lain adalah terbatasnya kebebasan berekspresi dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia di akhir masa pemerintahannya.
Artikel Terkait
Pengakuan Yusril: Mundur Demi Gus Dur, Rekonsiliasi Diam-Diam di Balik Pemilu Presiden 1999
Adik Prabowo Bantah Isu Lahan Sawit, Sebut Fitnah dari Pelaku Perusak Lingkungan
Kader PDIP Ditegur Keras Usai OTT KPK: Jangan Mencla-Mencle!
Presiden Prabowo Ingatkan Menteri: Loyalitas Tertinggi untuk Rakyat, Bukan Saya